KPU Republik Indonesia

Kenali Pemilih, Jadi Komunikator yang Andal

Jakarta, kpu.go.id – Salah satu tujuannya Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan adalah mencetak kader-kader andal yang dapat mengajak masyarakat menjadi pemilih rasional, berkualitas dan berpartisipasi disetiap tahapan pemilu.

Strategisnya peran kader Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan perlu ditunjang dengan kemampuan komunikasi yang baik, yang menarik dan mudah dipahami masyarakat. Berangkat dari pentingnya bekal bagi kader Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Webinar Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan Seri ke-3, Jumat (1/10/2021) mengangkat tema “Teknik Komunikasi Publik Dalam Pemilu dan Pemilihan.

Dengan tema ini diharapkan kader maupun jajaran KPU itu sendiri mendapat bekal pengetahuan yang cukup bagaimana menjadi komunikator yang baik dan efektif menyampaikan pesan ke masyarakat. “Komunikasi tidak hanya sekedar menyampaikan, tapi juga publik memahami. Kita berharap dengan teknik komunikasi yang baik masyarakat dapat berperan aktif, masyarakat menjadi kritis, sampaikan ketika ada yang tidak sesuai dengan aturan perundangan,” ucap Ketua KPU RI Ilham Saputra saat membuka kegiatan webinar.

“KPU berharap komunikasi publik yang terbangun ke depan tidak hanya searah, tapi juga kami butuh feedback terhadap pelaksanaan tahapan,” tambah Anggota KPU RI I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi saat memberikan pengantar webinar.

“Tujuan kegiatan menyiapkan pilot project DP3, memberikan masukan kepada KPU prov, kab/kota, memberikan teknik komunikasi publik kepada masyarakat,” ucap Kepala Biro Partisipasi dan Hubungan Masyarakat KPU RI Cahyo Ariawan.

Sementara itu pada sesi diskusi yang dimoderatori jurnalis TVRI Maya Karim, narasumber pertama yang juga Anggota KPU RI Arief Budiman memberikan tips dan trik menjadi komunikator yang baik. Pertama perlu diawali dengan senyuman, kemudian mengenali tipologi sasaran audiens atau khalayak yang diajak berkomunikasi (dalam hal ini masyarakat pemilih) dan menguasai materi yang hendak disampaikan.

Terkait materi yang hendak disampaikan menyangkut pemilu, menurut Arief kader Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan selaku komunikator perlu mengetahui informasi yang dianggap penting, seperti tahapan pemilu, peserta, visi misi, hari dan tanggal pemungutan suara hingga tata cara pemungutan suara.

Narasumber kedua, Dosen Universitas Padjajaran Dadang Rahmat Hidayat mengatakan untuk menghasilkan komunikasi yang efektif maka perlu memerhatikan unsur-unsur yang ada, mulai dari komunikatornya (kapabel, kredibel), pesannya (jelas, menarik, singkat), medianya (kredibel, komunikannya (kenali, ciptakan koneksi) hingga tujuannya (informasi, edukasi).

Dadang juga mengingatkan perlunya mengidentifikasi masalah dalam membentuk Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan, mulai dari kondisi sosial, manajemen komunikasi, hambatan komunikasi, anggaran hingga pragmatism ditengah masyarakat.

Dikesempatan ketiga, Manajer Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Noudhy Valdryno juga memberikan tips membuat konten yang berhasil, yakni interaktif (menyenangkan, substansial, personal/autentik), tepat waktu (mendiskusikan topik hangat, berita terbaru, konten berkualitas).

Ryno juga menyarankan agar dalam membuat strategi komunikasi tidak salah menempatkan pesan, mengingat strategi penempatan pesan telah berubah apabila dulu ditempatkan dibelakang maka saat ini pesan disampaikan didepan. Dia juga menekankan agar membuat konten media sosial yang dapat mengambil atensi masyarakat secepat mungkin, baik melalui foto, video. (humas kpu ri dianR/foto: tim humas/ed diR)

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 670 kali